Penyebab kematian anak dari artis Tamara Tyasmara hingga kini masih belum terungkap. Pihak kepolisian pun telah membongkar makam serta melakukan autopsi jenazah anak Tamara Tyasmara pada, Selasa (6/2/2024) kemarin. "Kita hadir di TPU Kebun Jeruk Purut dalam rangka melaksanakan kegiatan ekshumasi terhadap korban yang meninggal dunia kolam renang di Jakarta Timur," ungkap Diskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya, dikutip dari YouTube SCTV.
Setelah dilakukan autopsi, Wira mengatakan bahwa pihaknya berharap agar segera mengetahui hasilnya. "Kami berharap dalam waktu cepat bisa mendapatkan hasil," katanya. Sementara untuk saksi yang mengetahui kejadian, Wira menyebut sudah ada 10 orang yang diperiksa dari pihak kolam renang.
"Untuk pemeriksaan terhadap saksi saksi sejauh ini kita sudah melaksanakan 10 orang saksi dari pihak kolam renang," ujarnya. Adapun untuk CCTV, pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan. Kementerian PUPR Perkenalkan IKN Lewat Game Nusangka di Roblox, Bisa Diakses Lewat PC dan HP
Nantinya hasil rekaman CCTV tersebut akan dianalisa terlebih dahulu terkait kejadian yang sebenarnya. "Untuk CCTV sementara masih kita lakukan pemeriksaan ataupun analisis secara digital forensik," terangnya. Sebelumnya, mantan suami Tamara Tyasmara, Angger Dimas telah mencabut surat penolakan autopsi yang sebelumnya sempat ia tanda tangani.
Dikatakan Angger Dimas, jika masih ada surat penolakan tersebut, anaknya tak bisa dilakukan autopsi untuk menindaklanjuti kasus. Sehingga ia memutuskan mencabut surat itu agar memudahkan proses autopsi terhadap anaknya. "Jadi misalnya kalau masih ada surat itu nanti tidak bisa dilakukan autopsi, jadi tidak bisa diketahui penyebab wafatnya anak saya itu apa," ungkap Angger Dimas, dikutip dari YouTube KH Infotainment, Senin (5/2/2024).
Karena penyebab kematian sang anak yang belum jelas, lantas Angger ingin meminta keadilan. "Karena saya cuman ingin meminta keadilan ya," ujarnya. Seperti diketahui, anak dari Angger dan Tamara mengalami insiden diduga tenggelam di sebuah kolam renang di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024).
Namun, Angger pun menduga bahwa anaknya tersebut bukan tenggelam malainkan ditenggelamkan oleh seseorang. "Diduga anak saya itu tidak tenggelam, tapi diduga ditenggelamkan," katanya. Terkait meninggalnya sang anak, Tamara Tyasmara sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin mengatakan, kliennya dicecar 15 pertanyaan oleh penyidik terkait meninggalnya sang anak. "Yang pasti untuk klien kami, Mbak Tamara sudah diperiksa kemarin kurang lebih hampir 15 pertanyaan yang intinya kejadian dari A sampai Z hari itu, " kata Sandy, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (6/2/2024). "Semua sudah diutarakan di Berita Acara Pemeriksaan," sambungnya.
Rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan anak Tamara Tyasmara meninggal dunia sebenarnya sudah ada tidak lama setelah kejadian. Namun sayangnya Tamara belum juga bisa melihat rekaman tersebut. Dikarenakan merasa ada kejanggalan terkait meninggalnya sang anak, Tamara Tyasmara kini mengizinkan polisi melakukan autopsi setelah sebelumnya sempat menolak.
"Seperti yang dijelasin kemarin, polisi datang ke rumah waktu Dante mau dimandiin. Namanya seorang ibu gimana, tahu anaknya mau dimandiin, tapi mau diautopsi," terang Tamara. "Tapi kan sekarang demi mengungkap kebenaran ya," tambahnya. Didampingi Sandy Arifin, Tamara menyebut proses ekshumasi atau pembongkaran liang lahad mendiang putranya berjalan lancar.
Ia memercayakan sepenuhnya autopsi kepada tim dokter seraya menanti hasil dalam beberapa hari ke depan. "Pokoknya tadi prosesnya lancar, semuanya kita percayakan sama tim dokter," tuturnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.