Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa dan di mana saja. Kita tidak bisa mengontrol kandungan yang terdapat pada setiap makanan, sehingga keracunan makanan terkadang sulit untuk dicegah lebih awal. Oleh karena itu, kamu perlu tahu apa saja pertolongan pertama keracunan makanan yang perlu dipahami.
Menurut Nutritionist Mochammad Rizal, S.Gz,MS, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Tetap tenang dan jangan panik jika ada keluarga atau anak mengalami keracunan makanan. Karena saat panik, seseorang malah tidak bisa berpikir jernih dan justru bertindak gegabah.
Kondisi Kesehatan Memburuk, Keracunan Makanan, Ria Ricis Dilarikan ke Rumah Sakit Serambinews.com Penampakan Kondisi Ria Ricis Usai Naik Meja Operasi, Ibu Moana Awalnya Alami Keracunan Banjarmasinpost.co.id Ria Ricis Dilarikan ke RS Imbas Keracunan, Teuku Ryan Malah Posting Duka Azzam Meninggal Dunia Banjarmasinpost.co.id
Kebakaran di SDN Melayu 5 Banjarmasin, Warga Dengar Dua Kali Ledakan Saat Kebakaran Terjadi Banjarmasinpost.co.id Jika ada yang mengalami keracunan makanan, disarankan perbanyak minum air putih. Air putih bisa membantu untuk membuang racun yang sudah terlanjur masuk lewat urine atau air kencing.
Selain itu mengonsumsi air dapat membantu mencegah dehidrasi. Karena ketika keracunan, seseorang bisa mengalami muntah dan diare. Karena diare dan muntah adalah mekanisme tubuh atau cara tubuh untuk mengeluarkan racun yang sudah terlanjur kita konsumsi. Jadi diimbau untuk tidak mengonsumsi obat diare atau anti mual.
Jika seseorang langsung menyadari bahwa telah menelan racun atau zat berbahayanya, lakukan upaya untuk memuntahkannya. Itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tapi ada referensi yang mengatakan bahwa minum air garam bisa menginduksi atau merangsang muntah. Jika sudah melakukan empat cara di atas, segera cari bantuan medis, ke klinik atau puskesmas. Kalau perlu langsung ke rumah sakit.
Terutama ketika mengalami dehidrasi berat, mulut kering, kemudian air kencing sudah sangat pekat dan berwarna gelap, atau disertai gejala pusing, darah rendah, muntah dan diare yang berkepanjangan lebih dari dua hari. "Apa lagi kalau sampai muntah dan diare itu sampai keluar darah. Kemudian mengalami demam. Segera cari bantuan medis, ke dokter atau ke Puskesmas terdekat," pungkasnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.